Jogja Mulai Dihiasi Bendera

| Juli 31, 2008 | Sunting
Selain sebagai Kota Budaya, Pelajar, dan Wisata, Jogja ternyata menjadi kota harapan bagi sejumlah orang dari daerah lain yang mengadukan peruntungannya di kota ini menjelang bulan Agustus tiba sebagai pedagang bendera.
Pedagang Bendera
Pada bulan ini, sejumlah ruas jalan di Jogja dihiasi warna-warni merah putih. Hiasan tersebut bukan dari warga Jogja, namun dari pedagang bendera yang jauh-jauh datang dari Garut, Jawa Barat. Jika dari warga Jogja, paling-paling bendera partai politik yang kini juga mulai banyak bermunculan

Dede Yoyo (53), adalah satu dari puluhan pedagang bendera musiman dari Garut yang tahun ini kembali ke Jogja untuk mendagangkan bendera dan sejumlah aksesoris yang biasanya digunakan untuk memeriahkan perayaan hari ulang tahun kemerdekaan RI yang tahun ini menginjak usia ke-63.

Praktis hanya bermodalkan tempat yang mudah dijangkau pembeli, Dede yang baru sampai ke Jogja kemarin mulai menggelar dagangannya yang berupa bendera yang terdiri dari berbagai ukuran dari 25 cm hingga 150 cm, umbul-umbul, background, dan kipas.  Harganyapun bervariasi dari bender kecil seharga Rp 3.000,00 hingga background seharga Rp 250.000,00.

Tahun ini merupakan tahun ke-3 bagi Dede berdagang bendera di Jogja. Bagi ayah tiga anak ini, pengalamannya berdagang bendera di Jogja tahun lalu dirasa cukup menjanjikan keberuntungan baginya. Meski tak serta merta habis terjual, dagangannya bisa dibilang laku, dan yang paling penting adalah ada rejeki lebih untuk yang di rumah.

"Tahun ini tahun ketiga saya jualan bendera di Jogja. Tahun lalu dan sebelumnya ternyata mampu mendapat hasil yang lumayan. Bisa untuk pulang dan menyisakan untuk keluarga di rumah. Semoga tahun ini juga bisa berhasil," kata Dede kepada GudegNet di sela-sela dagangannya di atas jembatan Sungai Gajah Wong, Jl. Laksda Adisucipto.

Selama di Jogja, Dede akan mulai menggelar daganganya sejak pukul 09.00 pagi hingga menjelang malam. Selanjutnya, pria yang berprofesi tetap sebagai petani ini pulang ke kontrakan.


Diambil dari Gudeg.Net

Karena Saya Bodoh...

| Juli 31, 2008 | Sunting

Saat melakukan pengkajian tentang Sebuah Ayat Alquran, saya sungguh merasa bodoh dan pengetahuan yang saya miliki bukanlah apa-apa melainkan hanya sedikit. Kita ketika kita hidup sebagai mahluk social dan kita mulai melangkah untuk menggapai sukses kita tidak akan luput bertemu dengan banyak orang, serta berbagai macam masalah dan situasi, oleh karena itu kita dituntut harus selalu dan terus-menerus belajar. Dalam bertemu berbagai macam masalah dan situasi adalah sebuah pelajaran yang berharga, dan pelajaran yang tidak akan pernah kita temui dalam bangku kuliah walaupun sampai sekolah tingkat tertinggi. Orang yang selalu belajar dari sekeling adalah orang yang beruntung, seperti itulah seorang filsuf ternama seperti Socrates, atau Aristoteles belajar dan berusaha terus berubah lebih baik dari sebelumnya.

Kita akan dapat mempelajari banyak hal dalam hidup ketika kita memulai hati kita dengan niat yang baik dan bersih, kita tidak akan bisa belajar dari sekeliling ketika kita diliputi amarah, sombong, merasa diri paling benar, rendah diri, dan sifat negatif lainya, jika kita terus mempunyai sifat negatif, semua cobaan akan menjadi masaaah yang tak terselesaikan dan tidak akan ada himah dan ilmu ayng kita dapatkan. Tetapi dengan sifat atau prilaku positif banyak hal yang akan banyak hal yang dapat kita pelajari.

Orang yang berkeinginan sukses adalah orang yang haus akan ilmu dan pengetahuan, dan pengetahuan dapat diserap dari kehidupan kita. Orang yang tidak dapat menerima suatu pengalaman hidup dengan fikiran positif, maka tidak akan dapat melihat adanya Ilmu dari setiap permasalahan yang ada. Dan orang seperti ini akan menjadi miskin terhadap ilmu dan pengetahuan yang akhirnya akan menghambat kita dalam mencapai sukses yang kita inginkan, malah setiap hambatan atau permasalahan hidup akan membuatnya menjadi stress.

Coba kita Tanyakan kepada diri kita apakah kita sudah bisa mendapat hikmah dari setiap permasalahan yang ada, atau kita mendapat stress setiap kali kita dihadapi dengan permasalahan yang menghadang? Kalau hal positif yang terjadi saya ucapkan selamat, karena anda sudah berada di jalan yang tepat untuk menjadi sukses. Jika hal sebaliknya yang terjadi saya sarankan anda untuk mengobah pola pikir, dan sifat anda, karena anda sedang dalam jalan yang sedikit berbeda.

sahabat bagaimana cara agar kita bisa mengambil hikmah dari setiap permasalahan. Coba ubah pikiran anda, coba jernihkan hati anda, dan jadi lah sebuah baga sebuah cangkir kosong. Dan kita siap untuk selalu menerima segala hal dalam hidup untuk dapat kita pelajari dan terus mendapat ilmu dari segala permasalahan atau kisah hidup yang kita terima agar kita bisa menjadi sukses.

Pengalaman, Ilmu, pengetahuan akan berbanding lurus dengan segala permasalahan yang kita terima. Pernah ingat waktu sekolah dulu, untuk memahami suatu mata pelajaran kita akan selalu di beri soal/latihan (Permasalahan) untuk diselesaikan. Dengan menyelesaikan soal atau latihan kita diharapkan mengerti tentang permasalahan tersebut dan mendapatkan pemecahan dari permasalahan tersebut. Jadi jangan pernah surut dengan permasalahan yang ada. Ambil hikmah, semakin besar dan rumit permasalahan yang ada, semakin banyak pengetahuan yang akan kita miliki. Dengan semakin banyak pengetahuan yang kita miliki akan menjadi bekal kita dalam membuat sebuah langkah awal kita menggapai mimpi

Rekan sahabat sekalian hendaknya kita tidak berleha-leha dalam menuntut ilmu, apalagi menyepelekannya. Orang sukses yang tidak tamat SD (Sekolah Dasar) pun, pastilah ia menggunakan ilmu. Jadi, jangan melihat orang yang gagal sekolah dan menjadi sukses sebagai orang yang mengesampingkan ilmu. "Ah, dia saja tidak sekolah bisa sukses. Lalu, ngapain sekolah?" Bukan sekolah atau tidaknya yang penting, tetapi bagaimana ikhtiar mencari ilmu itu dilakukan dengan atau tanpa melalui sekolah.

Kita dapat dikatakan sukses ketika kita mampu memecahkan dan memberi solusi dari masalah yang kita hadapi Setiap masalah pasti ada kiat atau ilmu untuk memecahkannya yang biasa kita sebut solusi. Jadi, tidak mungkin tanpa ilmu, sebuah masalah dapat diatasi dan tidak mungkin tanpa ilmu, sebuah sukses akan diraih.

Dalam menggapai sukses tidak dapat dipungkiri bahwa masalah akan terus datang silih berganti, suatu yang tidak mungkin orang akan menggapai sukses jika seseorang tidak dapat bertahan tanpa mau untuk meningkankan pengetahuan dan terus belajar. Terkadang dalam hidup kita berfikir bahwa belajar adalah membuang waktu dan tidak efektif, tak jarang untuk menginginkan kemudahan, kita membayar orang lain untuk menyelesaikan permasalahan yang kita hadapi, tanpa mau belajar dan memahaminya.

Satu hal yang perlu diingat sebuah kesuksesan atau keinginan kita untuk menjadi sukses akan menuntut kita untuk terus belajar dan meningkatkan diri, karena orang yang sukses adalah orang yang selalu siap dan terbuka dengan ilmu pengetahuan, karena ilmu pengetahuan adalah suatu factor yang bisa membuat kita lebih baik dari orang lain, menjadi lebih dari orang lain akan membuka peluang kita untuk bisa lebih sukses dari orang lain.

Jadi mari tetap terus belajar, karena saya masih kurang ilmu dibanding anda, maka saya akan terus belajar, dan belajar, jangan malu belajar, walau belajar dengan anak-anak, karena ilmu berada dimana-mana, ilmu tidak hanya kita dapat di sekolah, atau pendidikan formal. semoga kita akan tetap terus belajar, belajar untuk hidup, belajar menjadi sukses, dan belajar untuk terus bisa belajar. Dan saya akan terus belajar sebagai langkai awal untuk menggapai mimpi.
Karena saya masih bodoh, maka saya akan terus belajar. Jangan menjadi gelas yang penuh untuk belajar, sisakan sedikit kekosongan untuk pelajaran yang lain. Sebuah kesuksesan akan menuntut kita untuk terus belajar

Tarian Gembira di Atas Derita Porong

| Juli 28, 2008 | Sunting
Hari ini boleh jadi hari bahagia bagi Adinda Bakrie yang melepas masa lajangnya. Tetapi bagi korban lumpur Lapindo, pernikahan mewah keponakan Menko Kesra Aburizal Bakrie ini merupakan pertunjukan kekejaman.

"Mereka menyelenggarakan pernikahan mahal di tengah tangisan korban. Padahal kalau memiliki hati nurani, tidak perlulah mempertontonkan hal-hal kontras seperti itu," kata pengacara warga korban lumpur Lapindo, Taufik Basari, saat berbincang dengan detikcom, Jumat (25/7/2008).

"Ketika dihadapkan peristiwa seperti ini, perasaan mereka sangat sakit sekali. Ini adalah salah satu pertunjukan kekejaman yang dipertontonkan pada korban Lapindo," imbuhnya.

Taufik menjelaskan, para korban sadar betul penderitaan yang mereka alami disebabkan karena konflik kepentingan di sekitar Presiden SBY. Itu sebabnya, produk hukum yang dikeluarkan SBY tidak melindungi korban, tetapi justru melindungi Lapindo Brantas Inc.

"Mereka sangat sadar peran Bakrie yang sudah menyengsarakan hidup mereka," ujar pria yang menjadi salah satu kuasa hukum warga saat menggugat Lapindo di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ini.

Taufik menilai Lapindo yang berada di bawah kendali Bakrie hendak lari dari tanggung jawabnya untuk memenuhi hak-hak korban. "Kelihatannya pelarian dari tanggung jawab ini dikeluarkan dengan, salah satunya, jor-joran pesta pernikahan seperti ini.Padahal seandainya mau bertanggung jawab, uang untuk pesta pernikahan itu jumlahnya sangat berarti bagi korban," urainya.

Dia menyebut upaya Bakrie me-resettle warga ke lokasi baru di Kahuripan Nirwana Village hanya menguntungkan Bakrie. Selain tidak adil karena tidak sesuai dengan apa yang dimiliki warga sebelumnya, tindakan itu dinilai sebagai upaya cari selamat saja. "Itu menggunakan pendekatan bisnis, bukan pendekatan hak korban," imbuh Taufik.

Menurut dia, kabar pesta pernikahan Adinda Bakrie sudah diketahui sebagian besar warga Porong. "Meski terus dibohongi, tapi mereka (korban) sadar, di balik carut marut persoalan ini, ada peran Bakrie," pungkasnya.

Adinda akan menikah dengan pria asal Singapura, Seng Ho Ong, malam ini di Hotel Mulia Jakarta. Pesta pernikahan putri Indra Bakrie, mantan pemilik saham Lapindo Brantas Inc ini dikabarkan menghabiskan uang hingga dua digit miliar rupiah.
Ironis memang, karena pernikahan supermewah ini digelar di tengah ketidakpastian nasib korban lumpur Lapindo. Aw.. Tetapi demikianlah Indonesia.Menari-nari di atas kepedihan orang lain itu sudah biasa sepertinya

Kerontang

| Juli 27, 2008 | Sunting

Sotya morca saka embanan
Waspa kumembeng jroning kalbu


Jangan ceritakan masalah kekeringan
Pada pejabat di negeri ini
Karena mereka sedang bermimpi
Di ruang kerja berpendingin
Atau mobil-mobil berkaca gelap

Dan jangan menangis di atas tanggul sungai
Karna tak ada lagi setetes pun air
Air matamu tak akan jadi banjir

Atau sekedar mengalir ke hilir

Kini tak ada lagi gelak tawa
Di sawah-sawah tadah hujan
Dimana dulu anak beranak bergegas
Rapatkan barisan
Tancapkan benih

Yang ada kini
Di pematang-pematang itu
Tikus-tikus tengah bercinta

Di hari yang panas
Lalu beranak pinak
Himpun kekuatan
Membuat kelaparan


Yah kekeringan tahun ini
Semakin lengkap

Alam kerontang
Para manusiapun sepakat
Kerontang iman, kerontang jiwa

Menggapai Puncak Kelanangan (?)

| Juli 26, 2008 | Sunting

Senja yang mulai turun merangsang gairahku (waduuuh) untuk segera sampai ke puncak Gunung Lanang, karena konon gunung ini akan menunjukkan ke-lanangan-an seseorang sehingga karena saya memang lanang saya berusaha menggapainya - ribet. Kami, aku dan beberapa kawan, berangkat setelah Ashar dengan bekal sebotol aqua dan setumpuk keberanian (hehe). Dan dengan perjuangan keras hampir selama 2 jam akhirnya kami sampai di puncak Gunung Lanang. Yah, paling nggak ke-lanangan-ku sudah teruji! Haha *gajelas*

Bocah-bocah Dewa

| Juli 25, 2008 | Sunting
Ada siapa saja yah bocah-bocah dewa itu?
Aden Setya Hadi
Alfian Darmawan
Annisa Retno Widyastuti
Bastian Hidayat
Cahyo Sidhix Roszyadi
Didik Hernawan
Elip Supriyanto
Enik Haryanti
Erni Muliawati
Fitri Marshela
Fitria Kurniawati
Guruh Tri Utomo
Handini Citraswari
Hanif Fataroh
Hanung Prabowo
Hasan Fastajii Bulloh
Indiana Nur Satitik
Ira Kusumawati
Kumala Khikmah
Linda Windarti
Muh. Edy Kurniawan
Murjaningsih
Putri Wahyuning Jati
Refina Arvitiane
Resita Arum Permata
Risang Hari Setiawan
Rizal Andianto
Suprayoga Dwi Rahmanto
Tria Aprilia Ningrum
Yuli Ambar Sari
Lalu kenapa disebut sebagai bocah-bocah dewa? Karena mereka memang layaknya dewa. Mereka dengan usaha nilai ujian nasional yang bagus berhasil masuk kelas Unggulan di SMAN 1 Cawas, Klaten.Yah selamat aja ya, semoga kalian benar-benar unggul - dalam prestasi khususnya dan juga aspek yang lain tentunya. Tetap merunduk :)

Malam Mulai Bercerita

| Juli 24, 2008 | Sunting
Malam ini mulai bercerita
Kala taranggana berlomba tampakkan sinarnya
Kala sang sasadara tersenyum manja ke mayapada
Atau kala senandung sunyi yang beradu dengan kelamnya malam

Malam mulai bercerita
Tentang kayu rapuh dimakan rayap
Tentang daun yang berguguran di batas musim
Dan putaran waktu yang tak pernah berhenti

Malam mulai bercerita
Bagaimana kehidupan dijadikan panggung sandiwara
Atau bagaimana para manusia berlomba berburu kepuasan
Dan tak tahu akhir perjalanan

Ketika malam mulai bercerita
Tentang gelap, senyap, kosong melompong
Terselip satu pijar yang menusuk jiwa
Dan getarkan segala keangkuhan
Runtuhkan segala yang ada di depan mata

Tahukah kamu?
Kala malam mulai bercerita
Dia mengajak kita kembali...
Kembali pada satu makna...

Apa?
 

240708:22.00.02

Petuah untuk Para Pemimpin

| Juli 22, 2008 | Sunting
Pemimpin memiliki arti yang sangat luas dan mencakup berbagai hal dalam kehidupan.
Menjadi pemimpin memang nggak gampang. Sebelum memimpin anak buah, kita harus bisa memimpin diri sendiri, jangan harap bisa jadi leader kalau mimpin awake dhewe saja belum bisa. Pemimpin harus bisa belajar dari kebijaksanaan bumi yang sabar. Ditanami apa aja, dicangkul, diambil isinya, tetap saja diam, sabar. Lalu pemimpin juga harus seperti air yang selalu mengalir ke bawah, artinya pemimpin harus memperhatikan anak buahnya. Ia harus bisa memberikan ketenangan dan kesegaran, penawar atas dahaga dan ketidaktahuan.

Pemimpin juga harus menjadi angin. Tidak terlihat namun dapat dirasakan keberadaannya. Ada atau tidak, pemimpin tetap harus ada di hati anak buah. Pemimpin harus seperti matahari yang memberi sinar pada semua orang, tidak pandang bulu. Karena bila pemimpin punya anak emas pasti juga punya anak tiri. Pemimpinpun harus memberi cahaya saat gelap, memberi keindahan, mengayomi, dan membuat tenang anak buahnya seperti sifat bulan.


Gunung sebagai lambang kekokohan memberikan makna bila pemimpin juga harus kuat fisik dan mental.Selain itu juga seperti samudera: lega dan luas hati menerima segalanya. Sekali waktu perlu pula menjadi api, mampu "membakar" semangat anak buahnya dan kalau memang perlu ya marah hehe...

Hamot, Hamong, Hamemangkat

Selain delapan sifat itu, ada prinsip lain yang harus dipegang seorang pemimpin: hamot atau amot yakni mampu mengakomodasi semua kepentingan, mendengarkan aspirasi masyarakatnya. Lantas juga hamong atau ngemong, maknanya seorang pemimpin harus sanggup melayani, bukan malah selalu minta dilayani. Melayani berarti bertindak bukan sebagai penguasa, akan tetapi sebagai abdi rakyat. Yang ketiga adalah hamemangkat atau bisa menjaga martabat dan nama baik. Bukan hanya dirinya sendiri, tetapi juga rakyatnya. Menjaga disini bisa diartikan sebagai memberikan teladan yang baik sehingga rakyatnya dapat menirunya dan turut menjadi baik.

Dan... "Pemimpin iku durung bener yen durung wani salah. Lan durung gedhe yen durung wani ngaku cilik!" Seorang pemimpin itu belum benar bila belum berani (mengakui) kesalahan, dan ia  belum juga besar bila belum merasa kecil. Kecil karena apa yang diemban dan dijabatnya adalah amanat rakyat, perintah rakyat. Dan yang pasti sebagai seorang calon pemimpin paling tidak kita harus sudah memupuk sifat-sifat tersebut sejak dini supaya kalau jadi pemimpin kita bìsa menjaga amanah. Insya Allah.

— dicatat sekenanya, berdasarkan penjelasan pak Mugiyanto tentang Asta Brata

Mengapa Berhenti?

| Juli 22, 2008 | Sunting
Mimpi itu seperti lorong yang mengantarkan manusia melintasi masa
Banyak orang memegang anggapan skeptis tentang pendidikan Indonesia dewasa ini: "Untuk meraih pendidikan yang layak harus memerlukan dana besar. Sehingga untuk ORANG MISKIN DILARANG BERCITA-CITA TINGGI!!!" Ironis memang.

Dalam buku Laskar Pelangi karangan Andre Hirata yang baru saja rampung saya baca terdapat tokoh Lintang. Sejak SD dia sudah akrab dengan Newton, Archimedes dan sebagainya. Menjelang SMP dia telah khatam kalkulus dan menguasai teorama-teorama yang diajarkan di perguruan tinggi. Siapakah Lintang?

Dia adalah anak seorang nelayan miskin dari sebuah keluarga yang buta huruf dan harus menelan kenyataan pahit: meninggalkan bangku sekolah sebelum tamat SMP. Saat dewasa nasib meletakkan Lintang pada bedeng-bedeng kumuh di pinggir laut sebagai sopir atau kadang sebagai kuli angkut. Potensi besar tak menjamin kesuksesan seseorang. Dan kemiskinan pula yang menjadi monster yang acap kali melenyapkan kesempatan.

Ikal, tokoh aku dalam novel ini mengalami nasib yang lebih mujur. Dia yang selalu nomor dua setelah Lintang malah sukses melanglang buana sampai Paris. Menginjakkan kakinya ke altar Sorbonne, tempat Piere Curie, Marie Curie, bahkan tempat Leonardo Da Vinci menimba ilmu.

Ikal juga miskin tetapi memiliki keberanian untuk menaklukkan tantangan demi tantangan. Dia orang pedalaman namun tak memosisikan diri sebagai inferior. Dia memiliki semangat dalam dada yang menggelora.  Ikal merasa bersalah atas keadaan pelik yang ditanggung Lintang. Potensi Lintang yang terkubur mubazir mencambuk Ikal untuk terus menggali dan menggali semua kelebihannya.

Ketika mendobrak hambatan, dalam sanubari barangkali tercetus postulat Newton II tentang hukum aksi-reaksi. Bahwa perbuatan ada balasan. Ada kebaikan ada imbalan. Ada usaha ada hasil. Jadi?
Mengapa berhenti bercita-cita, Bujang? Pahamkah engkau berhenti bercita-cita adalah tragedi terbesar dalam hidup manusia?
Begitu kata Pak Muhtar, kepala sekolah Ikal, seperti termaktub dalam buku kedua empat buku Laskar Pelangi: Sang Pemimpi.

MOS Sesungguhnya..

| Juli 22, 2008 | Sunting
Siap meluncur...

14 Juli 2008
Hari MOS pertama...
Deg degan... Kami disuruh membawa uang koin 1000-an yang bergambar kelapa sawit dan juga buah favorit kami (untungnya saya cuma nulis pisang, bukan strowberi, pear dan sebagainya). Kami pada MOS ini juga dijemur selama 2 jam-an untuk latihan PBB di Lapangan Tugu. Prosesi juga tak lepas acara bentak-bentakan dan sebagainya... Tapi hari pertama itu muncul man on the match MOS tahun 2008-2009: namanya Haidi yang berani membela teman-temannya yang dihukum di depan anak-anak lainnya tanpa alasan yang jelas. Dan kemudian melekatkan sebuah julukan kepadanya: MR. RAMAH TAMAH karena dia mengusulkan supaya kakak-kakak OSIS lebih ramah dengan menyitir salah satu hadis Nabi. :D

15 Juli 2008
Hari kedua...
Biasa saja... Perlengkapan orientasi untuk hari kedua adalah: membawa aqua ukuran 330 mili dengan isi tinggal setengah dan berwarna biru tanpa merusak segel penutup. Seperti biasa, beruntung Mamak membuatkannya untukku. Hari kedua ini lebih kondusif yang dibuktikan dengan kakak-kakak OSIS yang lebih lunak. Acarapun jadi riuh rendah kala setelah kami minum botol aqua kami pukul-pukul laksana para suporter bulu tangkis yang tengah mendukung Taufik Hidayat atau Pia Zebadiah. Bagian ini yang lumayan berkesan...

16 Juli 2008
Hari terakhir...
Dari awal sudah saya bayangkan betapa OSIS akan menghabisi kami habis-habisan(maklumlah aku kan mantan anggota OSIS yang juga pernah mengorganisir MOS) Dan itu benar. Kami 'dihabisi' dengan adanya pengumuman bila ada 5 calon siswa yang tidak jadi diterima (?). Dan seperti yang sudah kupikirkan: kami cuma dikerjain. MOS ditutup dengan acara tertawa bareng (tidak jelas banget ya?) dan salam-salaman... Selamat datang masa SMA..

Masa-masa Pendadaran II

| Juli 21, 2008 | Sunting
12 Juli 2008 - II

Pra MOS calon siswa baru SMAN 1 Cawas TA 2008-2009 dimulai sekitar jam 08.00 dengan diisi berbagai ceramah dan game seru dibawah panduan OSIS setempat. Acaranya? Awalnya garing banget tapi setelah acara buat yel-yel yang dipimpin sama Guruh - salah satu siswa baru yang merupakan eks Jambore Nasional di Bandung. Lalu gimana yel-yelnya? Gini lho:

I KNOW I CAN...
BE THE ONE A WANT A BE
RUANG SATU IS THE BEST
BE THE ONE A WANT A BE
HEYA HEYA HEYA HEYA
SMANCA FUNKY...
RUANG SATUUUU...  IS THE BEST
Selain itu juga ada acara nyanyiin lagunya Gaby yang lagi booming diiringi gitar akustik oleh Edy - siswa baru juga. Semua nyanyi bareng dan menikmati lagu yang sebenarnya lagu penuh rasa sedih itu. Dan selanjutnya acara bergulir dengan menyenangkan.

Prosesi kemudian ditutup dengan akting perfect dari anggota OSIS dengan acara bentak-bentakan dan pukul-pukul meja, bahkan beberapa siswi ampe menangis lhoo... Kasian deh pokoknya bahkan aku juga sempet dihukum karena atributli kurang dengan mencari tanda tangan seorang kakak kelas. Tetapi masih OK lah buat sebuah prosesi pra MOS

Masa-masa Pendadaran

| Juli 13, 2008 | Sunting
12 Juli 2008
Kami memasuki masa-masa pendadaran masuk SMA, yah semacam MOS gitu lah (atau malah kebalik?). Tapi hari Sabtu ini masih pada persiapan aja yang dilaksanakan seharian dari jam 07.00 ampe jam 15.00. Dan aksesorisnya? Wuih gak nahan, padahal baru Pra-MOS lhoo.

Kami para cowok dengan pakaian OSIS disuruh pake dasi hitam panjang dan topi sekolah.

Kemudian menggunakan pita HIV yang di tempel di kerah sebelah kiri. Pake bawa bekal segala lhoo dari rumah, nasi bungkus daun pisang dan dilapisi koran bergambar TTS di bagian luar kemudian di-iket pake karet ijo. Dan juga disuruh bawa snack minimal tiga buah (aku totalnya wat beli snack cuma habis 750 rupiah lhooo... Irit atau pelit?)

Dan yang buat ngos-ngosan adalah papan namanya: nama ditulis dengan warna putih pada kertas hitam kemudian dijahit ke plastik berwarna ungu... Lhaa plastiknya itu lhoo suliiit banget wat nyari walau akhirnya aku punya kreasi. Sampul plastik putih dalamnya kumasukkan kertas berwarna ungu. Dan wuiih paling beda lhhoo soalnya yang lain pake mika.  Yah, walaupun akhirnya aku ketahuan dan dihukum untuk mencari tanda tangan, namun fun kok :D

Pra-MOS aja dah gila apalagi nanti MOS-nya ya? Wah ndak usah dipikirin nih nanti ndak malah pusing sendiri. Mungkin inilah yang disebut kawah Candradimuka calon siswa.Hehehe

Tiga Episode

| Juli 09, 2008 | Sunting
Manisnya perjuangan

EPISODE MENANGISLAH

Ada kalanya sebuah perjuangan panjang harus ditutup dengan sebuah kekecewaan yang mendalam kala tiada hasil yang puaskan jiwa, tetapi pada umumnya dengan sebuah kesungguhan semuanya akan happy ending. Tetesan peluh yang pada awalnya membasahi tubuh akan tergantikan oleh bulir-bulir impian yang telah menjadi kenyataan, the dream comes true.

Demikian pula yang terjadi pada lima orang anak yang tempo hari, dengan kesetia kawanannya, bermandikan peluh di tengah garangnya siang demi mendapatkan sebuah santapan mahal bernama PENDIDIKAN. Bara tekad dalam dada telah dapat singkirkan berbagai aral yang merintang jalan. Begitu pula dengan jeritan hati: ”Kami haus akan ilmu.kami lapar atas pengetahuan.” yang telah bulatkan tekad kami memasuki gerbang masuk sebuah sekolah yang cukup diperhitungkan di wilayah kam. Mendaftar dengan bekal sebuah semangat dan nilai ujian yang menjanjikan.

EPISODE TERTAWALAH

Detik-detik menegangkan sebenarnya baru akan tiba pada hari ke sembilan bulan tujuh tahun kosong delapan tetapi haru biru sudah merebak semenjak hari terakhir PPDB, 9 Juli 2008, yang hampir dipastikan sebagai tanggal berlangsungnya prosesi pencabutan formulir pendaftaran karena berbagai alasan. Tinggal empat anak saja yang masih ngonthel bareng untuk melihat jurnal terakhir pukul 10.00 hari itu. Yah pukul 10.00 jadwalnya tetapi 10.30 penempelannya. Wajah-wajah sumringah merekah, walau pengumuman siswa yang diterima masih tanggal sembilan, tetapi sudah ada harapan besar yang kami retas, mimpi kami akan segera menjadi realita. Sssssttt....Ibu Gular sampai menangis terharu lhooo mengetahui impian puteranya akan segera terwujud (iri juga ding sebenarnya: kami datang sendiri, but it’s no problem, kami sudah gedhe kok)

Singkat cerita, bukan Sang Puteri akhirnya hidup bahagia lhoo - tetapi kami diterima. Walau kemudian pikiran beralih pada biaya tetapi... the show must go on. Ada yang sujud syukur, berpelukan, teriak-teriak, neko-nekolah pokoknya ekspresinya. Tetapi asal tahu saja kami sebenarnya sudah punya firasat untuk berhasil lhooo: kami bersepeda ke timur, menyongsong matahari terbit yang merupakan lambang sebuah keberhasilan. Hehe PD kali yaa.


EPISODE MELAYANGLAH

Inilah episode yang paling asyik karena kami mulai melayang dan doanya saja semoga kami kian hari kian tinggi sehingga kami dapat menggapai bintang, tempat kami gantungkan angan-angan kami. PANGESTUNIPUN KEMAWON NGGIH, MUGI SAE ING SEDAYANIPUN.

Harus Berpisah

| Juli 02, 2008 | Sunting
SMPN 1 Bayat
Kelas 9 E SMPN 1 Bayat angkatan 2008. Wali kelas: Bapak Diran.
Setelah selama 3 tahun bersama akhirnya dengan perasaan berat hati (hwayah) anak-anak yang 3 tahun lalu masih kikuk dan rikuh untuk sekadar berkenalan akhirnya harus berpisah. Di ujung siang kemarin, mereka berucap janji untuk kembali meneruskan perjalanan. Yang pasti dengan perasaan suueeeennneeeng banget kami berpelukan. Apalagi dengan hasil ujian kami yang cukup memuaskan. Bahkan 2 orang cewek yakni Hanif dan Trimarhahu - nama aslinya Tri Maryatun, bertengger di puncak nilai hasil ujian secara paralel (beri applause yang meriah).

Kami seolah telah memberikan semacam pembuktian bahwa tak selama-nya generasi E itu ELEK, EDAN, dsb tetapi pada akhirnya pula E (ini kelas kami: 9E, SMPN 1 Bayat, Klaten) dapat menjadi generasi ELOK. Buat teman-teman, doa semoga selalu mengiringi langkah kalian dan harapku suatu hari nanti kita akan kembali bertemu dalam keadaan yang lebih baik.

Untuk cowok-cowok pojokan kelas aku percaya kalian akan menjadi yang terbaik dan kalian akan bisa kalu kalian mau usaha yang salah satu contoh besarnya sudah kalian buktikan dalam perang melawan soal2 ujian nasional.

Buat cewek-cewek penggemar ilalang: I WILL MISS U SO MUCH. Kita akan kembali bertemu kayaknya di padang ilalang samping jajaran pohon cemara gunung Pegat dalam irama angin yang bertiup semilir di tengah goyang tangkai bunga ilalang saat sunset datang - suatu saat.


Khususon untuk teman-teman yang kemarin mau ngonthel ma aku untuk daftar di Smanca: matur suwun. Di bawah terik matahari, dengan perut keroncongan, kita guyonan dan jagongan bareng di jalanan. Semoga kita diterima ya...


Oh ya, Hanif, selamat ya atas prestasimu menjadi peraih nilai ujian nasional tertinggi di SMPN 1 Bayat. Semoga Allah senantiasa memberkahimu sehingga kamu akan lebih bersinar lagi. Selamat juga untuk Tri, mudah-mudahan tetap bersinar di sekolah yang baru nanti.


Dah, itu saja dulu yah, yang lain nyusul soalnya ini perpustakaan sudah mau tutup

Kekuatan Kata-kata

| Juli 02, 2008 | Sunting
Mark Twain
Twain

Mark Twain pernah berujar: "Udara sangat dingin, sehingga jika termometer ini lebih panjang satu inci saja, kita pasti akan mati membeku".

Kita memang akan mati beku dalam kata-kata.Yang menjadi persoalan bukanlah suhu dingin yang ada diluar, tetapi termometer. Yang menjadi persoalan bukanlah realitas, tetapi kata-kata yang anda ucapkan pada diri anda mengenai realitas itu.

Saya pernah mendengar cerita yang menarik mengenai seorang petani di Finlandia. Ketika garis batas antara Finlandia dan Rusia sedang ditentukan, petani itu harus memutuskan apakah dia ingin berada di Finlandia atau di Rusia. Setelah memikirkan cukup lama,dia memutuskan untuk berada di Finlandia, tetapi dia tidak ingin melukai perasaan pejabat Rusia.

Pejabat Rusia itu datang kepadanya dan bertanya mengapa dia ingin berada di Finlandia. Petani itu menjawab,"Sudah merupakan kerinduanku sejak dulu untuk tinggal di tanah tumpah darahku Rusia, tetapi pada usiaku yang sudah lanjut seperti ini, aku tidak dapat bertahan menghadapi musim dingin di Rusia."

Rusia dan Finlandia hanyalah kata-kata, konsep, tetapi tidak demikian halnya bagi manusia, tidak bagi manusia yang gila, yang menganggap kata-kata dan konsep itu sama dengan realitas. Kita hampir tidak pernah melihat realitas.

Suatu saat seorang guru berusaha untuk menjelaskan kepada sekelompok orang bagaimana orang-kata bereaksi terhadap kata-kata, menelan kata-kata, hidup dalam kata-kata, ketimbang dalam realitas. Salah seorang dari kelompok itu berdiri dan mengajukan protes, dia berkata, "Saya tidak setuju dengan pendapat anda bahwa kata-kata mempunyai efek yang begitu besar terhadap diri kita."

Guru itu berkata, "Duduklah, anak haram!"

Muka orang itu menjadi pucat karena marah dan berkata, "Anda menyebut diri Anda sebagai orang yang sudah mendapatkan pencerahan, seorang guru, seorang yang bijaksana, tetapi seharusnya Anda malu dengan diri Anda sendiri."

Kemudian Guru itu berkata, "Maafkan saya, saya terbawa perasaan. Saya benar-benar mohon maaf itu benar-benar  di luar kesadaran saya, saya mohon maaf."

Orang itu akhirnya menjadi tenang. Kemudian Guru berkata lagi,
"Hanya diperlukan beberapa kata untuk membangkitkan kemarahan dalam diri Anda, dan juga hanya diperlukan beberapa kata untuk menenangkan diri Anda. Benar bukan?
Disadur dari buku Awareness - Anthony de Mello, dengan penambahan secukupnya

Arsip

Pesan Mamak

Dirimu yang dulu kususui. Pantatmu yang dulu kubedaki. Kotoranmu yang kujumputi dengan tanganku sendiri, untuk kemudian kuairi.

Pernah kuceritakan padamu tentang negeri yang jauh. Sekadar cerita kala itu. Namun, kini kupikir itu adalah doa. Negeri itu tak kan sejauh dulu. Negeri itu tak kan seabstrak ceritaku dulu. Ku ucap doa untuk setiap langkahmu. Itu akan lebih bermakna daripada sedikit receh yang kusumpalkan ke sakumu. Ku serahkan dirimu pada Tuhan-Mu.

Pergilah, demi dirimu sendiri. Ku kan tunggu kau di sini. Pulanglah ketika kau lelah. Kan kuceritakan tentang negeri yang lebih jauh. Ah, kau sudah lebih tahu pasti. Baik-baik disana, sholat dijaga. Makan? Rasanya tidak perlu ku khawatir soal itu.

 
Uraian blog ini dicuplik dari puisi Sapardi Djoko Damono, Kata, 2
Reka templat oleh DZignine