Tebaran Lagu Religi di Bulan Suci

| September 23, 2008 | Sunting
Ramadhan ternyata bukan saja tempat berlomba-lomba kaum Muslim berburu berkah ibadah, karena ternyata para penyanyi juga berlomba di telinga pendengar dengan puluhan lagu religi dalam suasana Ramadhan.
Album lagu Opick
Sebut saja dari yang sudah notabene sebagai penyanyi religi seperti Opick hingga penyanyi dan band musik pop yang sejenak berpindah haluan semisal Ungu, Afgan, Gigi, Marshanda, hingga Vagetos yang merupakan 'pendatang baru' di blantika musik religi dalam negeri.

Allah engkau dekat, penuh kasih sayang/
Takkan pernah biarkan hambamu menangis/
Karna kemurahan-Mu/ Karna kasih sayangmu. . .

Itulah intro single dari Opick, "Cahaya Hati" dengan lirik-lirik khas Opick yang singkat tapi dapat sampai menyentuh hati. Lagu religi yang ke sekian kali dari Opick ini tentulah sudah akrab di telinga, apalagi sudah menjadi lagu tema sebuah sinetron religi dan juga menjadi lagu tema sebuah iklan ucapan selamat berbuka yang ditampilkan secara dramatikal yang apik. Yah, Opick terus saja.

Demikian pula dengan tradisi Ungu yang selalu menelurkan lagu religi di bulan Suci. Tahun ini band yang di pimpin oleh Pasha ini mengucapkan rasa syukur atas karuniaNya dan janji mereka pula untuk terus beramal dalam dalam lagu "Dengan NafasMu" yang merupakan satu dari beberapa lagu dalam album Aku dan Tuhanku yang diluncurkan 2 minggu sebelum lebaran. Reff lagu tersebut: "Dan dengan nafas yang telah kau hembuskan dalam kehidupanku/ Ku berjanji ku akan menjadi yang terbaik/ Menjalankan segala perintahmu, menjauhi segala laranganmu, adalah sebaris doaku untukMu//" adalah sesuatu yang pastinya tak asing lagi bahkan mungkin hingga mengelupas di luar kepala.

Tetapi tentunya single terbaru Afgansyah Reza lah yang agak beda. Bukan apa-apa seh tapi berangkat dari lagu-lagu pop yang kebanyakan berisi tentang cinta semacam Terima Kasih Cinta dan Sadis, Afgan kini sedang nge-trend dengan single "Pada-Mu Kubersujud". Disini, tetap dengan nada2 yang seolah mengiris kalbu, Afgan ungkapkan syukurnya dan juga sesalnya yang kadang kala melupakan Tuhan dalam sebuah lagu singkat yang ditutup dengan reff: "Ampuniku Ya Allah yang sering melupakanmu/ Saat kau limpahkan karuniaMu/ Dalam sunyi aku bersujud/ PadaMu ku bersujud//"

Yah terlepas dari semua itu kita hanya bisa berharap merebaknya lagu religi bukan sekadar budaya latah, tapi benar-benar upaya penyegaran rohani umat karena tentu saja beda tujuannya kalau yang nyanyiin lagu-lagu itu Jupe ataupun Aura Kasih kan?

Balasan

Arsip

Pesan Mamak

Dirimu yang dulu kususui. Pantatmu yang dulu kubedaki. Kotoranmu yang kujumputi dengan tanganku sendiri, untuk kemudian kuairi.

Pernah kuceritakan padamu tentang negeri yang jauh. Sekadar cerita kala itu. Namun, kini kupikir itu adalah doa. Negeri itu tak kan sejauh dulu. Negeri itu tak kan seabstrak ceritaku dulu. Ku ucap doa untuk setiap langkahmu. Itu akan lebih bermakna daripada sedikit receh yang kusumpalkan ke sakumu. Ku serahkan dirimu pada Tuhan-Mu.

Pergilah, demi dirimu sendiri. Ku kan tunggu kau di sini. Pulanglah ketika kau lelah. Kan kuceritakan tentang negeri yang lebih jauh. Ah, kau sudah lebih tahu pasti. Baik-baik disana, sholat dijaga. Makan? Rasanya tidak perlu ku khawatir soal itu.

 
Uraian blog ini dicuplik dari puisi Sapardi Djoko Damono, Kata, 2
Reka templat oleh DZignine