2009 perlahan telah melewati purnama pertamanya, yang berarti sebesar itu pula umur tahun ini kini. yah masih sangat muda, bahkan rasanya juga baru kemarin tahun ini datang, tetapi tak sedikit cerita yang telah tergelar arungi setiap detik dan menit sesuai laju arus waktu. namun, entah kebetulan atau memang demikianlah kuasaNya, tahun ini, seperti juga tahun lalu, telah dibuka dalam balutan duka atas bencana yang terus melanda. tahun lalu, tepat di awal tahun, pesawat adam air hilang setelah jatuh tak terlacak dalam pusaran laut selat makassar. dua ratus-an jiwa melayang ikut terbawa oleh bangkai adam.
dan tahun ini, di awal tahun pula, bahkan di tempat yang sama, di laut sekitar majene sulawesi barat, kapal motor teratai prima yang sedianya akan menyeberang dari pare-pare ke samarinda dengan lebih dari 200 penumpangpun karam akibat terhempas oleh ganas badai yang menerjang. beritanya semakin cepat bergulirdengan berbagai dugaan akan kaitan peristiwa yang terjadi ini dengan apa yang tersiar setahun silam. bahagia perayaan tahun baru mungkin tak lebih dari gemuruh terompet dan kalender baru, karena air mata perlahan kembali berleleran membasahi sanubari.
tiada yang tahu tentang apa yang harus segera dilakukan kecuali hanya doa yang teralun dalam balutan harapan akan hari yang lebih cerlang. semoga pula semua bencana dan musibah tahun ini adalah seperti kata pepatah bahwa bersakit-sakit dahula, bersenang-senang kemudian. oh tuhan, rengkuh rahmat dan barokahmulah yang kami harap tuk bersanding dengan kami, tetapi apabila kami memang lalai, ingatkanlah kami dengan sentuhan kasihmu. dan biarkan musim itu berlalu, pun matari berganti, hingga badai segera pergi berlalu.
dan tahun ini, di awal tahun pula, bahkan di tempat yang sama, di laut sekitar majene sulawesi barat, kapal motor teratai prima yang sedianya akan menyeberang dari pare-pare ke samarinda dengan lebih dari 200 penumpangpun karam akibat terhempas oleh ganas badai yang menerjang. beritanya semakin cepat bergulirdengan berbagai dugaan akan kaitan peristiwa yang terjadi ini dengan apa yang tersiar setahun silam. bahagia perayaan tahun baru mungkin tak lebih dari gemuruh terompet dan kalender baru, karena air mata perlahan kembali berleleran membasahi sanubari.
tiada yang tahu tentang apa yang harus segera dilakukan kecuali hanya doa yang teralun dalam balutan harapan akan hari yang lebih cerlang. semoga pula semua bencana dan musibah tahun ini adalah seperti kata pepatah bahwa bersakit-sakit dahula, bersenang-senang kemudian. oh tuhan, rengkuh rahmat dan barokahmulah yang kami harap tuk bersanding dengan kami, tetapi apabila kami memang lalai, ingatkanlah kami dengan sentuhan kasihmu. dan biarkan musim itu berlalu, pun matari berganti, hingga badai segera pergi berlalu.