untuk seseorang
yang bertapa di
dalam sunyinya
senja di rinjani,
cerlang cahaya
adalah layaknya
cerlang namany
dalam kalbuku
kini aku tengah
menantimu, yah
menantikanmu,
mengejang pada
kembang randu
alas mentaok di
paripurna musim
yang sudah mulai
gundul itu
berapa purnama
saja menguncup
dalam diriku dan
kemudian luruh
yang telah hati-
hati kucatat, tapi
diam-diam telah
terlepas
awan-awan kecil
perlahan mereka
berderak lintasi
jembatan kusam
itu, yah kumasih
menantikanmu
untuk segera
hengkang dari
tapamu, musim
tlah mengembun
di antara batang
bulu bulu mataku
kumendengar
berulang suara
glombang udara
memecah nafsu
dan gairah demi
telanjang di sini,
ribuan bintang
gemintang cemas
telah rontoklah
sekian kemarau
yang tipis, namun
mendadak sunyi.
dan, kemudian di
dalam riuh bunga
randu alas dan
pudup kembang
turi merah aku
pun menanti
dalam sunyinya
senja di rinjani,
cerlang cahaya
adalah layaknya
cerlang namany
dalam kalbuku
kini aku tengah
menantimu, yah
menantikanmu,
mengejang pada
kembang randu
alas mentaok di
paripurna musim
yang sudah mulai
gundul itu
berapa purnama
saja menguncup
dalam diriku dan
kemudian luruh
yang telah hati-
hati kucatat, tapi
diam-diam telah
terlepas
awan-awan kecil
perlahan mereka
berderak lintasi
jembatan kusam
itu, yah kumasih
menantikanmu
untuk segera
hengkang dari
tapamu, musim
tlah mengembun
di antara batang
bulu bulu mataku
kumendengar
berulang suara
glombang udara
memecah nafsu
dan gairah demi
telanjang di sini,
ribuan bintang
gemintang cemas
telah rontoklah
sekian kemarau
yang tipis, namun
mendadak sunyi.
dan, kemudian di
dalam riuh bunga
randu alas dan
pudup kembang
turi merah aku
pun menanti