dingin kencang
berhembus runduk
kan pohon,halau
daun dari cabang
dan ranting..pun
kertas berterbangan,
bungkus crisp dan
coklat melayang
mengejar ayunan
mengejar ayunan
langkahmu kirim
sendu jauh ke lubuk
hetiku,tak teraba...
oh musim yang sirna
kau kini sisakan
kau kini sisakan
kenangan di antara
rintik-rintik gerimis
awal desember.krisan-
krisan belum cuatkan
bunga...angin utara
bunga...angin utara
masih bawa beku dan
gulita yang lebih sayu.
kerinduan makin
merebak dalam mimpi
sendu pada cahaya
sendu pada cahaya
mataharimu yang jauh.
oh bumi mutiara di
timur jauh biarkan cinta
jadi prahara ketika
bumi utara pasrah
dan menggigil dalam
deraian serpih debu
deraian serpih debu
akan lekas berlalu
merebahkan musim
semi ke pangkuanmu
menyalakan bara cinta
akankah kau genggam
menyalakan bara cinta
akankah kau genggam
atau kau lepaskan
bagai seuntai lara yang
kau torehkan ke dalam
baris-baris kehidupan
dan di hatidi kertas-
dan di hatidi kertas-
kertas sepi yang lirih
bergetar ketika disapa
cinta dari daun jendela
tua kelam mempercepat
kedatangan malam
cinta dari daun jendela
tua kelam mempercepat
kedatangan malam
sembunyikan rinduku
padamu,,pada sebuah
negeri nun jauh disana,,
negeri nun jauh disana,,
walau dikau sering
dikutuk dan dicela
namun tetap simpan
keindahan masa kecil
namun tetap simpan
keindahan masa kecil
ketika senyum seorang
gadis elok rupa membuat
tidurku gelisah sampai
fajar tibaku selalu ingat
padamu jua...wahai negeri
bermatahari tak mungkin
kulepaskan dikau dari hatiku
sampai ajal tiba nanti
padamu jua...wahai negeri
bermatahari tak mungkin
kulepaskan dikau dari hatiku
sampai ajal tiba nanti