sebuah biduk kecil, mulai berlayar, kembangkan layar di tengah samudera kehidupan. pada awalnya keadaan memang terkendali, setiap penumpang bisa menikmati pelayaran dengan tenang karena pada saat mereka memang masih dapat kompak untuk menghadapi berbagai masalah yang ada.
Biduk kecil |
biduk yang awalnya miringpun mencapai pada puncak cobaan nya ketika ia benar-benar nyaris karam, separuh dari lambung kapal telah masuk ke dalam air. para penumpangpun panik, setiap- setiap dari mereka kemudian menampilkan ego masing-masing untuk dapat selamat.
pendapat pertama yang mencuat adalah, harus ada penumpang yang mau dikorbankan untuk keselamatan penumpang lainnya dengan menceburkannya ke laut sehingga biduk tak lagi over load.
setelah itu? entahlah, mereka bergumul sendiri dalam sebuah perang pendapat dan terus saja berusaha mengeraskan suara mereka agar didengar oleh yang lain. walaupun sebenarnya tiada guna mereka saling menyalak dan menggonggong karena tiadalah yang sempat mendengarkan salakan mereka karena setiap orang sibuk dengan upaya mereka agar aman.
hingga kemudian sebuah suara muncul di antara salak dan gonggong itu.
"kita berangkat dari dermaga yang samapada waktu yang sama pula,dan untuk mencapai tempat yang tidak berbeda.dan karna itulah kita berada dalam satu biduk.kalau pada akhirnya kita harus menghilangkan,walaupun hanya satu dari kita,kenapa juga dulu kita berani bentangkan layardan berangkat bersama arungi samudera?kenapa juga kalian takut pada badaisementara tak mungkin tak ada badai di tengah lautan?saat ini kita hanya mempunyai dua opsi.kita sampai ditujuan dengan bersama-samaatau tidak pernah akan sampai di seberang sana.waktu telah menempa kita arti sebuah kekompakan.kita naikkan layar bersama-sama,kita halau buritan bersama pula,lalu kenapa kini kita tega membuang satu dari kita?tidakkah ada jalan lain yang dapat...membawa kita sampai keseberang berbarengan?tidakkah ada??"
semua diam tanpa kata, tiada jawab. semua membisu, mematung. tetapi... "pastilah ada... yah pasti ada!!!" perlahan kemudian layar kembali terkembang meski dalam rombeng dan compang camping.