Derai hujan |
mengapa tak menetap ia di tanah kelahirannya, menghuni rumah sunyinya, menetes dan mengalirkan diri? tak terhitung orang-orang yang kehausan disini, tak hanya sawah dan ladang yang menderita, juga relung-relung hati dan jantung orang-orang disini juga telah lama kerontang. lihatlah bibir mereka yang retak, senyum dan bunga-bunga enggan untuk tumbuh, mereka haus, hujan harus kembali dan turun disini.
terkadang, hujan dengan iba hati mengakui kalau berlama-lama di rumah sunyi dan berkeliaran sekitar tanah kelahiran. tidak memberi arti apa-apa. negeri ini, tidak menarik lagi untuk ditinggali dan diresapi. aku ini hujan. begitu cari ia berfikir. mungkin itu sebuah keluahan. atau bisa juga awal pemberontakan. atau barangkali, itulah pengkhianatan...