Heatherwick : Ide Itu Adalah Saya!

| Februari 16, 2013 | Sunting
Apakah yang terlintas dalam benak kita begitu mendengar upacara pembukaan Olimpiade? Megah? Meriah? Besar? Tentu saja. Tidak terkecuali dengan kaldron yang akan menjadi tempat menyalanya api olimpiade sepanjang pertandingan berlangsung - juga harus megah! 

Hal yang sama juga terpikirkan oleh Thomas Heatherwick, ahli desain kenamaan yang juga pendiri Heatherwick Studio, ketika ditunjuk untuk merancang kaldron api Olimpiade London 2012. Api olimpiade (modern) sendiri diperkenalkan pertama kalinya pada pada tahun 1928, untuk mengenang peristiwa pencurian api dewa Zeus oleh Prometeus dalam mitologi Yunani Kuno. Sejak saat itulah kaldron api selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari olimpiade.

Buka pikiranmu, terbanglah sampai ide tertinggimu terraih! | Thomas Heatherwick @ MaD 2013
"Pada Olimpiade London 1948, kaldron olimpiade tidak lebih besar daripada altar gereja. Namun, setelah itu bentuk kaldron olimpiade bertambah besar setiap tahunnya. Penyelenggara seolah bersaing untuk menyajikan kaldron yang lebih besar dan megah! Saya ingin sesuatu yang berbeda!"

Dibutuhkan waktu dua bulan lebih untuk melakukan penelitian dan menggali ide tentang apa yang tidak dipikirkan orang, namun saat orang melihatnya, bummm, perhatianlah yang lantas tercurahkan! 

"Kuncinya sebenarnya adalah lihatlah ide sebagai bagian dari dirimu! Seperti seorang pelaut melihat lautan, selayaknya pendaki memandang gunung! Pikirkan tentang jalan apa yang bisa kamu temukan untuk melakukan yang rasanya seperti... membuat sesuatu yang sama sekali berbeda!"


Thomas benar-benar membuka MaD 2013 dengan sangat mengesankan. Semangat mudanya sudah terlihat sejak ia memasuki panggung dengan berlari kecil. Aksen Britishnya yang kental juga menarik perhatian telingaku untuk terus mendengarkan penuturannya walau harus dengan berdiri. Oh ya, venue utama untuk pembukaan tidak bisa menampung seluruh peserta, tetapi sebenarnya panitia sudah menyediakan venue tambahan yang akan mengitu seremoni pembukaan melalui video-streaming. Namun, karena ingin ikut merasakan arus semangat para pembicara, kami yang tidak mendapatkan tempat duduk keukeuh untuk berdiri di bagian belakang venue. :)

Thomas melanjutkan, brainstorming ide secara terus menerus dan juga berkat kerja sama tim yang sangat hidup, akhirnya ide gila tentang bentuk kaldron olimpiade London lahir. "Kami alihkan stigma publik yang selama ini berpikir bahwa kaldron 'harus besar, seperti monumen dengan menyuguhkan kaldron temporer yang mempunyai detail-detail kecil berbentuk kelopak bunga dari tembaga yang kemudian menyatu menjadi sebuah bunga besar."

Ide gila Thomas dan timnya - yang langsung diterima oleh Danny Boyle, Creative Director Pembukaan Olimpiade, nyatanya benar-benar membuat publik terhenyak! Khalayak kala itu sebenarnya diliputi pertanyaan besar tentang siapa yang akan membawa obor api olimpiade. Selain itu, pertanyaan yang lebih besar kemudian muncul begitu publik memadati Stadion London, dimanakah kaldron api olimpiadenya?


'Bunga' kaldron olimpiade buatan Thomas adalah rangkaian 204 kelopak tembaga yang setelah disulut api tangkainya naik perlahan dan membentuk sebuah bunga cantik. Thomas juga menambahkan tentang detail masing-masing kelopak yang berbeda satu sama lain, mewakili 204 negara yang bertanding di London. Uniknya, kaldron api Thomas bisa dibongkar. Seiring berlalunya olimpiade, kelopak-kelopak tersebut dibawa ke masing-masing negara peserta olimpiade, satu negara satu. (Milik Indonesia disimpan dimana ya? Pertanyaan ini berkecamuk dalam benak saya :D).

Semangat Heatherwick adalah semangat muda yang tak berbatas. "Ya karena semangat itu adalah saya! Ide itu adalah saya!"

Malam itu Thomas juga menunjukkan beberapa karya lainnya, termasuk Paviliun Inggris dalam World Expo 2010. Sebuah karya dengan detail keren dan juga, sepertinya memang ini sudah menjadi gaya Heatherwick, di luar  bentuk paviliun biasa! Sebagai sebuah karya seni, karya Heatherwick benar-benar futuristik dan menawan. Penasaran? Bisa dilihat di sini! Tak heran paviliun Inggris dikunjungi lebih dari 8 juta orang hanya dalam 6 bulan dan menyabet gelar The Best Pavillion! (Ngomong-ngomong,Paviliun Indonesia meraih medali perunggu untuk kategori Creative Display lho...)

Thomas Heatherwick adalah gambaran atas kekuatan kesederhanaan dan kejeliaan detail. Juga tentang pentingnya research, "...everything os based on very long-research!". Bagaimana Thomas berhasil memikirkan apa yang orang lain akan lakukan, dan apa yang orang lain tidak lakukan untuk melakukan perubahan. 

"The task is not so much to see what no one yet has seen... but to think what nobody yet has thought about that which everybody sees!"
Searah jarum jam : London Bus, Teesside Power Station, Guy's Hospital,  Roling Bridge
Dan di atas semua itu, Thomas berhasil memberikan sentuhan kemanusiaan di setiap karyanya, design for people, design for humanity - mulai dari desain London Bus (bus ramah lingkungan, anak-anak, dan juga mereka yang berkursi roda), Pusat Energi Teesside (pusat energi yang memanfaatkan biofuel), Guy's HospitalRolling Bridge (jembatan untuk pejalan kaki sekaligus hiasan kota), hingga Paper House (sejenis kios untuk pedagang kaki lima), dan University Building With No Corner (upaya merombak stigma dunia pendidikan yang masih 'bersudut-sudut')

Dan memang sudah seharusnya seperti itulah design: ramah dan peduli pada kemanusiaan! Tidak harus menggunakan label for humanity untuk memberikan dukungan pada misi-misi kemanusiaan, kenapa? Karena kita manusia! dan kalau bukan kita yang peduli? "Who will?", pungkasnya.

Terima kasih Heatherwick, terima kasih MaD 2013!
Catatan Hong Kong merupakan kumpulan tulisan saya selama mengunjungi negeri beton tersebut akhir bulan lalu untuk mengikuti Make a Difference Forum (MaD 2013). Dibiayai sepenuhnya oleh Home Affairs Hong Kong, penyelenggara forum ini adalah Hong Kong Institute of Contemporary Culture (HKICC). Menggumpulkan lebih dari seribu dua ratus anak muda dari 120 kota di seantero Asia, forum ini menjembatani tokoh-tokoh perubahan dari seluruh dunia dengan tunas-tunas muda Asia - pemegang estafet perubahan berikutnya. Catatan-catatan lain tentang kegiatan ini bisa dibaca juga di blog mas Wahyu dan Ratna. Oh ya, sebagian di blog mas Randhy juga :)  

Arsip

Pesan Mamak

Dirimu yang dulu kususui. Pantatmu yang dulu kubedaki. Kotoranmu yang kujumputi dengan tanganku sendiri, untuk kemudian kuairi.

Pernah kuceritakan padamu tentang negeri yang jauh. Sekadar cerita kala itu. Namun, kini kupikir itu adalah doa. Negeri itu tak kan sejauh dulu. Negeri itu tak kan seabstrak ceritaku dulu. Ku ucap doa untuk setiap langkahmu. Itu akan lebih bermakna daripada sedikit receh yang kusumpalkan ke sakumu. Ku serahkan dirimu pada Tuhan-Mu.

Pergilah, demi dirimu sendiri. Ku kan tunggu kau di sini. Pulanglah ketika kau lelah. Kan kuceritakan tentang negeri yang lebih jauh. Ah, kau sudah lebih tahu pasti. Baik-baik disana, sholat dijaga. Makan? Rasanya tidak perlu ku khawatir soal itu.

 
Uraian blog ini dicuplik dari puisi Sapardi Djoko Damono, Kata, 2
Reka templat oleh DZignine