Monumen Pancasila Sakti |
Penghentian pemutaran rutin film G30S/PKI di televisi nasional pada setiap 30 September dan tidak ada lagi prosesi menengok dioarama di Monumen Pancasila Sakti oleh Kepala Negara seusai upacara beberapa tahun terakhir, tidak juga menyurutkan subyektivitas yang mengiringi interpretasi sejarah.
Seiring perjalanan 10 tahun reformasi, subyektivitasnya malah kian merambat bagian sejarah lainnya bangsa setelah G30S/PKI. Salah satunya adalah Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang mengawali peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru.Moment Idul Fitri yang bersamaan dengan Hari Kesaktian Pancasila ini hendaknya jadi peringatan bagi semua pihak yang mengetahui obyektivitas sejarah bangsa untuk segera mengungkapnya. Makin lama masyarakat tidak mengetahui kebenarannya, makin lama bangsa ini hidup dalam prasangka dan kian sulit untuk saling memaafkan.
Sumber: Detik