Aku Kembali

| Oktober 26, 2011 | Sunting
Kembali dari pertapaan panjang mengawal mimpi. Ketika seabrek persiapan saja tak berhasil mengantarkanku pada mimpi-mimpiku apalagi kalau kamu tak mempersiapkan apapun untuk mimpi-mimpimu?

Dalam beberapa hari ini aku merasa ada bilah-bilah mimpi lama yang mendadak menyembul kembali. Sudah tergenggam satu sebenarnya di tangan. Namun, bukankah pernah sudah pernah kukatakan, semakin kita menyelami sesuatu, akan semakin banyak hal yang ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi kita? Ahh, manusia..

Aku sekarang mencoba fokus pada satu hal, demi beberapa hal lainnya sekaligus! Kumencoba mengulur waktu mendapatkan waktu terbaik, untuk pergi.

Arsip

Pesan Mamak

Dirimu yang dulu kususui. Pantatmu yang dulu kubedaki. Kotoranmu yang kujumputi dengan tanganku sendiri, untuk kemudian kuairi.

Pernah kuceritakan padamu tentang negeri yang jauh. Sekadar cerita kala itu. Namun, kini kupikir itu adalah doa. Negeri itu tak kan sejauh dulu. Negeri itu tak kan seabstrak ceritaku dulu. Ku ucap doa untuk setiap langkahmu. Itu akan lebih bermakna daripada sedikit receh yang kusumpalkan ke sakumu. Ku serahkan dirimu pada Tuhan-Mu.

Pergilah, demi dirimu sendiri. Ku kan tunggu kau di sini. Pulanglah ketika kau lelah. Kan kuceritakan tentang negeri yang lebih jauh. Ah, kau sudah lebih tahu pasti. Baik-baik disana, sholat dijaga. Makan? Rasanya tidak perlu ku khawatir soal itu.

 
Uraian blog ini dicuplik dari puisi Sapardi Djoko Damono, Kata, 2
Reka templat oleh DZignine