Ruma Maida

| Oktober 20, 2009 | Sunting
Ruma Maida, tentang Indonesia hari ini, kemarin dan esok
Maida adalah gadis kikuk yang idealis. Ia mengelola sekolah bagi anak jalanan di sebuah bangunan tua yang terbengkalai. Disulapnya sisi dalam bangunan rongsok itu bagai istana putri salju dan para kurcaci. Meja dan bangku dibuat dari sisa kayu. Perlengkapan kelas dibuat bersama dari barang bekas. Pada suatu hari, seorang pengusaha membeli kavling itu dan hendak mengubahnya menjadi sentra bisnis. Maida dan sekolah liarnya terancam terusir. Maida berjuang keras untuk mempertahankan istananya.Dalam perjuangannya, Maida justru menyibak misteri rumah tua tersebut. Bangunan itu adalah saksi bisu atas kisah cinta yang syahdu dan tragis antara dua insan di tengah perjuangan kebangsaan dan kemerdekaan Indonesia. 

Melalui tokoh Maida, film ini bercerita tentang Indonesia masa kini. Tentang perjuangan seorang gadis muda yang idealis untuk mendirikan sekolah gratis. Melalui kisah cinta seorang penerbang dan penyanyi di masa kemerdekaan, film ini berkisah tentang nilai-nilai kebangsaan yang diperjuangkan para pendiri negeri ini.

Yah... Itulah sekilas tentang Ruma Maida. Rumah Maida merupakan salah satu film terbaru Indonesia yang akan diluncurkan bulan Oktober ini. 'Ruma Maida' berkisah tentang Maida (Atiqah Hasiholan) seorang perempuan idealis yang peduli pada nasib anak jalanan. Ia pun mengelola sekolah khusus bagi anak-anak itu. Untuk meminimalisir dana, Maida menggunakan bangunan tua sebagai sekolahnya.

Dengan kreatifnya, Maida bisa mengubah bangunan itu seperti istana dalam cerita Putri Salju. Perlengkapan sekolah sederhana, ia buat dari barang-barang yang ditinggalkan pemiliknya.Sayangnya, usaha Maida untuk mencerdaskan anak-anak jalanan menemui hambatan. Seorang pengusaha membeli bangunan itu untuk membangun sebuah pertokoan. Di tengah perjuangannya, Maida menemukan kisah lain di bangunan tua itu. Bangunan itu ternyata menyimpan misteri kisah cinta sepasang sejoli di era sebelum kemerdekaan. Tapi tenang saja, meski ada embel-embel misteri, 'Ruma Maida' bukan film horor.

'Ruma Maida' digarap oleh sutradara Teddy Soeriaatmadja dan ditulis naskahnya oleh novelis Ayu Utami. Selain Atiqah Hasiholan, film itu juga dibintangi Yama Carlos, Davina dan Wulan Guritno.Lewat film tersebut, Teddy ingin mengajak para penontonnya untuk sedikit memaknai perjuangan. Ia pun menampilkan dua sisi perjuangan perjuangan. Maida berjuang untuk mencerdaskan anak jalanan di masa kini, dan dua sejoli yang memperjuangkan nilai-nilai bangsa di zaman penjajahan.

Arsip

Pesan Mamak

Dirimu yang dulu kususui. Pantatmu yang dulu kubedaki. Kotoranmu yang kujumputi dengan tanganku sendiri, untuk kemudian kuairi.

Pernah kuceritakan padamu tentang negeri yang jauh. Sekadar cerita kala itu. Namun, kini kupikir itu adalah doa. Negeri itu tak kan sejauh dulu. Negeri itu tak kan seabstrak ceritaku dulu. Ku ucap doa untuk setiap langkahmu. Itu akan lebih bermakna daripada sedikit receh yang kusumpalkan ke sakumu. Ku serahkan dirimu pada Tuhan-Mu.

Pergilah, demi dirimu sendiri. Ku kan tunggu kau di sini. Pulanglah ketika kau lelah. Kan kuceritakan tentang negeri yang lebih jauh. Ah, kau sudah lebih tahu pasti. Baik-baik disana, sholat dijaga. Makan? Rasanya tidak perlu ku khawatir soal itu.

 
Uraian blog ini dicuplik dari puisi Sapardi Djoko Damono, Kata, 2
Reka templat oleh DZignine