Detik, menit, jam, hari terus berlalu - yah, walau dengan lambat. 30 hari telah terlampaui oleh kami sebagai penghuni kelas Unggulan, SMAN 1 Cawas.
Males-lah, bosan-lah, lelah-lah, intinya belum terbiasa karena memang segala sesuatunya memang sama sekali berbeda dengan apa yang telah kami laluì di SMP dulu. Bahkan dibandingkan dengan teman-teman kelas X lainnyapun juga sudah beda sekian puluh derajat: paling tidak kami pulang lebih akhir dari mereka - rata-rata 3 jam lebih lama. Lagipula siapa yang bisa langsung terbiasa hanya dalam sekejap saja?
Males-lah, bosan-lah, lelah-lah, intinya belum terbiasa karena memang segala sesuatunya memang sama sekali berbeda dengan apa yang telah kami laluì di SMP dulu. Bahkan dibandingkan dengan teman-teman kelas X lainnyapun juga sudah beda sekian puluh derajat: paling tidak kami pulang lebih akhir dari mereka - rata-rata 3 jam lebih lama. Lagipula siapa yang bisa langsung terbiasa hanya dalam sekejap saja?
Sudah ada beberapa kawan yang menyatakan ketidak-kuatan mereka dengan proses belajar di kelas ini. Jujur saya sendiri kadang seperti ada rasa tidak kuat, lebih-lebih pas pulang sekolah: di saat perut yang sudah kosong dan di bawah terik matahari juga rasa lelah setelah belajar seharian, aku masih harus mengayuh sepeda sejauh kurang lebih 6 km. Bisa anda bayangkan betapa lelahnya? Tapi bagaimanapun... the show must go on.
BISMILLAH, dengan menyebut asma Allah, saya dan teman-teman lainnya mencoba untuk bertahan. Mungkin belum terbiasa saja karena dengan berbagai alasan di awal tadi.
Semangat bapak ibu guru yang mengajar kami dan juga orang tua yg telah berusaha keras demi membiayai pendidikan kami telah menjadi sebuah bara api penyemangat nan manjur bagi kami.. Bapak Mamak, tak akan kecewakan kalian.. Bapak ibu guru...Terima kasih atas dedikasi kalian. Terima kasih juga Titian :)
Teman-teman, kalianlah yang menjadikan hari-hariku lebih indah dan menyenangkan walau harus berkutat dengan buku-buku tebal di sebuah "kandang" bernama kelas Unggulan.