Columbus dan Telur

| Agustus 21, 2009 | Sunting
Patung Columbus di Santo Domingo, Dominica
Dulu, orang Eropa hanya mengetahui hanya ada satu jalan menuju ke negeri-negeri asing, Cina dan India, yaitu ke arah timur. Mereka bisa mencapai kedua negeri itu melalui jalan darat, melalui celah bernama Khyber Pass, yang berada di antara Pakistan dan Afghanistan sekarang. Nah, Columbus-lah yang membuka jalan, dan membuka mata orang-orang Eropa bahwa Asia atau India pun (anggapan orang saat itu Columbus mencapai negeri India) bisa dicapai dari arah lain, dengan berjalan menuju barat lewat laut. Karena dia pula, Magellan beberapa puluh tahun kemudian menjadi orang pertama yang berhasil mengelilingi dunia.

Karena keberanian dan keberhasilannya itu, Columbus diberi penghargaan oleh Ratu Isabella, ratu Spanyol saat itu.. Konon, menurut cerita yang beredar, dalam sebuah acara perjamuan kerajaan, ada seseorang yang tidak terima dengan keberhasilan Columbus. Ia berbicara sinis tentang Columbus. Orang itu merasa yang dilakukan Columbus sebenarnya bukan apa-apa.


”Lihatlah Columbus. Hanya dengan berlayar ke arah barat saja dan sampai India, dia diberi segalanya. Apa hebatnya? Toh, negeri India dari dulu juga sudah ada! Siapa saja yang berlayar ke arah barat, pasti akan menemukan negeri itu!”

Perjamuanpun ribut, sebagian besar menolak ucapan itu. Tapi ada juga yang bergumam menyetujui.


Mendengar itu, Columbus dengan tenang membalasnya,”Memang aku bukan menemukan India, tapi aku sudah membuka mata kalian bahwa dengan berlayar ke arah barat kita bisa tiba di India, suatu hal yang sebelumnya kalian tidak berani lakukan. Begini saja mudahnya...!”


Columbus mendekati meja hidangan. Diambilnya sebutir telur ayam lalu berujar, ”Siapa yang bisa menaruh telur ini di atas meja dalam keadaan berdiri, aku akan berikan semua hadiah yang telah aku terima. Namun jika kalian tidak sanggup, kalian harus akui, bahwa aku memang berhak atas semua itu.”


Kembali suasana menjadi gaduh. Orang-orang yang hadir di situ menunjuk-nunjuk orang yang tadi memulai keributan. Merasa terdesak, ia hampiri meja Columbus, lalu berusaha untuk dirikan telur itu. Sekali dia mencoba, telur itu jatuh. Begitu terus. Hingga ia akhirnya menyerah. ”Tidak bisa. Ini tidak mungkin dilakukan!” teriaknya.


Orang-orang lain lantas ikut mengambil telur-telur yang ada di hidangan dan mencobanya masing-masing. Nihil hasil.


Cara Columbus mendirikan telur
Columbus pun mengambil lagi sebuah telur dan dengan sekali gerakan dia bisa menaruh telur itu diam di atas meja dalam posisi berdiri! Orang-orang bersorak-sorai. Umumnya terkagum dan gembira.

"Apa-apaan itu! Kalau begitu saja, semua orang juga bisa!" teriak orang yang tadi protes begitu melihat Columbus menjawab tantangannya sendiri. Telur itu dengan mudah bisa diberdirikan, hanya dengan sedikit mengetukkan bagian bawah telur itu ke permukaan meja, sampai ujungnya menjadi rata, karena retak

"Oh, ya? Kamu bisa melakukannya? Kenapa kamu tidak melakukannya tadi?" kembali Columbus menangkis serangan kata-kata orang itu.


"A..a...aku ...tidak tahu kalau telurnya boleh sedikit dipecahkan!" dengan muka memerah orang tadi menjawab. "Dengarkan! Siapapun bisa memberdirikan telur itu seperti caraku. Akan tetapi, siapa yang tahu sebelumnya dengan cara seperti itu? Kalian bisa melakukannya setelah aku menunjukkan caranya," Columbus menjelaskan.


"Sama juga dengan keberhasilanku dan kawan-kawanku menemukan jalan baru ke Asia. Siapapun memang bisa mencapai Asia seperti caraku, dengan berlayar ke arah Barat. Tetapi, siapa yang membuktikan pertama kali hal itu? Siapa yang berani menanggung resiko kalau terjadi sesuatu, karena selama ini kita lebih percaya bahwa bumi kita ini datar? Siapa?"


"Columbus!...Columbus!...Columbus!" teriakan bergemuruh.


Keberanian Columbus untuk pergi ke Asia dengan berlayar ke arah barat dan mencapainya telah mematahkan kepercayaan orang Eropa saat itu bahwa bumi berbentuk datar seperti meja. Anggapan inilah yang membuat orang takut untuk berlayar terlalu jauh dari daratan karena takut akan jatuh ke jurang dalam.

Demikian juga pada awalnya Columbus mengemukakan idenya untuk pergi ke Asia melalui arah barat, semua orang menertawakannya. Namun berkat ketekunan dan kesabarannya, disertai kemampuannya mengemukakan idenya itu di depan Ratu Isabella, Sang Ratu tertarik untuk membiayai pelayaran Columbus.

Columbus adalah satu di antara sedikit orang pada saat itu yang percaya akan teori bahwa bumi itu bulat,. Makanya dia bertekad membuktikan, jika bumi bulat maka dia bisa berangkat ke Asia lewat jalan barat melalui laut tidak seperti biasa lewat jalan timur melalui darat.

Sayangnya, meskipun tiga kali berlayar ke daerah yang dianggapnya India itu, Columbus hingga meninggalnya tidak pernah menyadari bahwa daerah yang dicapainya adalah sebuah benua besar lain. Benua Amerika! Disebut benua Amerika, karena ada seorang petualang sekaligus ahli ilmu bumi yang menulis mengenai daerah baru yang ditemukan oleh Columbus itu. Petualang itu sadar bahwa daerah yang ditemukan oleh Columbus bukanlah India ataupun Asia, melainkan sebuah benua baru. Dari namanyalah, Amerigo Vespucci, nama benua Amerika berasal.

Arsip

Pesan Mamak

Dirimu yang dulu kususui. Pantatmu yang dulu kubedaki. Kotoranmu yang kujumputi dengan tanganku sendiri, untuk kemudian kuairi.

Pernah kuceritakan padamu tentang negeri yang jauh. Sekadar cerita kala itu. Namun, kini kupikir itu adalah doa. Negeri itu tak kan sejauh dulu. Negeri itu tak kan seabstrak ceritaku dulu. Ku ucap doa untuk setiap langkahmu. Itu akan lebih bermakna daripada sedikit receh yang kusumpalkan ke sakumu. Ku serahkan dirimu pada Tuhan-Mu.

Pergilah, demi dirimu sendiri. Ku kan tunggu kau di sini. Pulanglah ketika kau lelah. Kan kuceritakan tentang negeri yang lebih jauh. Ah, kau sudah lebih tahu pasti. Baik-baik disana, sholat dijaga. Makan? Rasanya tidak perlu ku khawatir soal itu.

 
Uraian blog ini dicuplik dari puisi Sapardi Djoko Damono, Kata, 2
Reka templat oleh DZignine