Dalam Hibernasi

| Juni 13, 2010 | Sunting
bulan juni...
ada banyak cerita yang tercecer selama proses hibernasiku terjadi. yah, hibernasi, demikian kumenyebut kevakumanku dari menuliskan catatan-catatan kecil di blog tercinta ini karena memang ada lebih banyak hal lain yang lebih mendesak dan lebih penting untuk ditulis. mulai dari tugas sekolah, hingga tugas-tugas beasiswa. yah, biasalah akhir tahun, sehingga baru sekarang bisa kembali menulis, mengabarkan kembali kisah yang mungkin terselip. ataupun menyegarkan kembali kisah yang sudah mulai kusam.
apalagi, kata orang.semakin kusam suatu kisah, maka akan semakin banyak pelajaran yang dapat kita ambil darinya yang tidak kita ketelukan ketika kisahnya masih segar.
tetapi, sebelum berkisah tentang keadaan, akan kukisahkan terlebih dahulu diriku pasca tanggal 15 april -kali terakhir postinganku mengudara-.
Buruh gendong Beringharjo
1. hari kartini hari kartini tahun ini? apa yah, sepertinya wanita masih pula mendapatkan tempat nomor dua. memang beberapa wanita berhasil di bidangnya, namun nyatanya lebih banyak wanita yang harus bergelut dengan nasib yang sama sekali tak mengenakkan, wanita buruh bangunan banyak. wanita tukang tambal ban banyak. wanita buruh gendong banyak. begitu pula wanita penambang, juga banyak dalam hal ini mungkin benar, wanita bisa dibilang sudah sejajar dengan kaum pria karena bisa mengerjakan apa yang pria kerjakan. namun apakah ini hakikat dari emansipasi wanita itu sendiri? tidak tentunya, emansipasi yang dimaksud disini tentunya adalah perlakuan yang sama atas wanita dan pria. ketika pria dapat sekolah, begitu juga pria. ketika pria dapat jadi seorang pemimpin, hak yang sama juga diperoleh wanita.

namun, nyatanya arti emansipasi itu sendiri disalahgunakan. misalnya saja, dengan alasan emansipasi seorang suami menyuruh istrinya menggantikan pekerjaannya sebagai buruh bangunan. atau karena alasan emansipasi seorang ibu harus bekerja sambil mengasuh anaknya sekaligus. benarkah seperti kawan? mari kita renungkan.

2. May Day
awal bulan dibuka dengan yang namanya May Day, peringatan hari buruh internasional. untuk tahun ini bisa dibilang peringatannya di Indonesia tenang-tenang saja. tak seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini demo-demo menuntut perbaikan kesejahteraan buruh tidak terlalu ramai. entah karena memang kesajahteraan mereka udah membaik, atau malah karena mereka udah capai karena terus menerus demo namun tidak ada langkah nyata pemerintah untuk memperbaiki kesejahteraan mereka?

3. Ulang tahun
bulan mei juga bisa dibilang bulannya ulang tahun.kenapa? ya karena ada yang ulang tahun lah, hehe...yang pertama, tanggal 8 lalu aku baru aja merayakan ulang tahunku yang ke-17. senang sebenarnya karena tidak terasa sejauh ini Tuhan masih memberikan izinNya sehingga aku masih bisa berdiri di bawah bentangan langitNya. namun juga sedikit sedih karena mengingat waktu yang ternyata seperti berjalan tanpa kesan, berlalu tanpa kenangan, huhu.. itulah yang kemudian menjadi refleksiku untuk menjadi lebih baik dan bijak dalam memanfaatkan waktu. 

selain itu, alhamdulillah blogku tercinta ini, juga baru saja genap berumur 2 tahun, terhitung dari postingan pertamanya yang mengudara tanggal 23 Mei 2008. senang juga soal ini, karena setelah aku lihat-lihat tumpukan catatan-catatanku yang udah lalu, catatan-catatanku yang sekarang bisa dibilang lebih berbobot. dari yang awalnya cuma sebagai ajang curhat dengan bahasa yang inggris bukan indonesia bukan seperti ini, sedikit demi sedikit bisa berubah menjadi tulisan yang mempunyai makna, dan insya alloh ada manfaatnya. semoga blog ini dapat terus survive di tengah seleksi alam yang ada yang membuat para blogger berjatuhan satu persatu. amin

Arsip

Pesan Mamak

Dirimu yang dulu kususui. Pantatmu yang dulu kubedaki. Kotoranmu yang kujumputi dengan tanganku sendiri, untuk kemudian kuairi.

Pernah kuceritakan padamu tentang negeri yang jauh. Sekadar cerita kala itu. Namun, kini kupikir itu adalah doa. Negeri itu tak kan sejauh dulu. Negeri itu tak kan seabstrak ceritaku dulu. Ku ucap doa untuk setiap langkahmu. Itu akan lebih bermakna daripada sedikit receh yang kusumpalkan ke sakumu. Ku serahkan dirimu pada Tuhan-Mu.

Pergilah, demi dirimu sendiri. Ku kan tunggu kau di sini. Pulanglah ketika kau lelah. Kan kuceritakan tentang negeri yang lebih jauh. Ah, kau sudah lebih tahu pasti. Baik-baik disana, sholat dijaga. Makan? Rasanya tidak perlu ku khawatir soal itu.

 
Uraian blog ini dicuplik dari puisi Sapardi Djoko Damono, Kata, 2
Reka templat oleh DZignine