Malam Mulai Bercerita

| Juli 24, 2008 | Sunting
Malam ini mulai bercerita
Kala taranggana berlomba tampakkan sinarnya
Kala sang sasadara tersenyum manja ke mayapada
Atau kala senandung sunyi yang beradu dengan kelamnya malam

Malam mulai bercerita
Tentang kayu rapuh dimakan rayap
Tentang daun yang berguguran di batas musim
Dan putaran waktu yang tak pernah berhenti

Malam mulai bercerita
Bagaimana kehidupan dijadikan panggung sandiwara
Atau bagaimana para manusia berlomba berburu kepuasan
Dan tak tahu akhir perjalanan

Ketika malam mulai bercerita
Tentang gelap, senyap, kosong melompong
Terselip satu pijar yang menusuk jiwa
Dan getarkan segala keangkuhan
Runtuhkan segala yang ada di depan mata

Tahukah kamu?
Kala malam mulai bercerita
Dia mengajak kita kembali...
Kembali pada satu makna...

Apa?
 

240708:22.00.02

Arsip

Pesan Mamak

Dirimu yang dulu kususui. Pantatmu yang dulu kubedaki. Kotoranmu yang kujumputi dengan tanganku sendiri, untuk kemudian kuairi.

Pernah kuceritakan padamu tentang negeri yang jauh. Sekadar cerita kala itu. Namun, kini kupikir itu adalah doa. Negeri itu tak kan sejauh dulu. Negeri itu tak kan seabstrak ceritaku dulu. Ku ucap doa untuk setiap langkahmu. Itu akan lebih bermakna daripada sedikit receh yang kusumpalkan ke sakumu. Ku serahkan dirimu pada Tuhan-Mu.

Pergilah, demi dirimu sendiri. Ku kan tunggu kau di sini. Pulanglah ketika kau lelah. Kan kuceritakan tentang negeri yang lebih jauh. Ah, kau sudah lebih tahu pasti. Baik-baik disana, sholat dijaga. Makan? Rasanya tidak perlu ku khawatir soal itu.

 
Uraian blog ini dicuplik dari puisi Sapardi Djoko Damono, Kata, 2
Reka templat oleh DZignine