Menggapai Puncak Kelanangan (?)

| Juli 26, 2008 | Sunting

Senja yang mulai turun merangsang gairahku (waduuuh) untuk segera sampai ke puncak Gunung Lanang, karena konon gunung ini akan menunjukkan ke-lanangan-an seseorang sehingga karena saya memang lanang saya berusaha menggapainya - ribet. Kami, aku dan beberapa kawan, berangkat setelah Ashar dengan bekal sebotol aqua dan setumpuk keberanian (hehe). Dan dengan perjuangan keras hampir selama 2 jam akhirnya kami sampai di puncak Gunung Lanang. Yah, paling nggak ke-lanangan-ku sudah teruji! Haha *gajelas*

Arsip

Pesan Mamak

Dirimu yang dulu kususui. Pantatmu yang dulu kubedaki. Kotoranmu yang kujumputi dengan tanganku sendiri, untuk kemudian kuairi.

Pernah kuceritakan padamu tentang negeri yang jauh. Sekadar cerita kala itu. Namun, kini kupikir itu adalah doa. Negeri itu tak kan sejauh dulu. Negeri itu tak kan seabstrak ceritaku dulu. Ku ucap doa untuk setiap langkahmu. Itu akan lebih bermakna daripada sedikit receh yang kusumpalkan ke sakumu. Ku serahkan dirimu pada Tuhan-Mu.

Pergilah, demi dirimu sendiri. Ku kan tunggu kau di sini. Pulanglah ketika kau lelah. Kan kuceritakan tentang negeri yang lebih jauh. Ah, kau sudah lebih tahu pasti. Baik-baik disana, sholat dijaga. Makan? Rasanya tidak perlu ku khawatir soal itu.

 
Uraian blog ini dicuplik dari puisi Sapardi Djoko Damono, Kata, 2
Reka templat oleh DZignine