Sisa-sisa tsunami yang menghempas ujung Sumatera, Desember 2014 |
Empat tahun telah berlalu. Masihkah kalian ingat peristiwa itu? Masihkah kalian ingat ketika pada waktu itu bangsa kita bersama-sama, bersatu pada, membangun kembali Aceh dan Nias, saling bahu membahu meyakinkan Tanah Rencong bahwa semuanya akan baik-baik saja meskipun susah untuk mewujudkannya, tapi kita bisa.
Kita bisa bersatu ketika itu. Bersatu membangun kembali tanah yang luluh lantak, cucuran keringat, cucuran dana, cucuran doa, semuanya tertuju ke sana... bahkan terjadi perubahan besar di mana GAM (Gerakan Aceh Merdeka) akhirnya mengakui Aceh sebagai bagian dari NKRI pasca tsunami... Bencana itu membawa berkah, walaupun ternyata memakan banyak sekali korban jiwa.
Semua itu telah berlalu. Masihkah kita ingat masa itu? Masihkah kini kita punya rasa belas kasihan itu? Masihkah kini kita tahu bagaimana caranya bahu membahu, tolong menolong, demi negara kita yang sedang di ujung napas ini?
Masihkah ada yang peduli dengan itu?