To Kill a Mockingbird: Sebuah Novel

| Desember 31, 2008 | Sunting
To Kull a Mockingbird, terbitan Qanita
Kehidupan Scout dan Jem Finch berubah total saat ayah mereka menjadi pembela seorang pemuda kulit hitam. Saat Atticus Finch membela seorang yang dianggap sampah masyarakat, kecaman pun datang dari seluruh penjuru kota. Di tengah masalah yang menerpa keluarganya, si kecil Scout belajar bahwa kehidupan tidak melulu hitam dan putih. Bahwa prasangka seringkali membutakan manusia. Dan bahwa keadilan tidak selalu bisa ditegakkan. – Diambil resensi di belakang buku.

Novel To Kill A Mockingbird adalah cerita tentang kehidupan keluarga Finch, yang terdiri dari Atticus Finch — seorang ayah dan juga pengacara dengan integritas tinggi. Kemudian Jem Finch, anak tertuanya yang belajar meneladani ayahnya, dan Jean Louise (Scout) Finch, anak perempuan Atticus yang sangat tomboi dan dari sudut pandangnya pula buku ini oleh Lee disajikan, dan Calpurnia, seorang wanita negro yang melayani keluarga Finch dari dulu.

Paruh pertama novel ini menggambarkan kehidupan keluarga Finch, dan situasi di kotanya, kota Maycomb County, Alabama, Amerika Serikat. Keluarga dalam Maycomb County, karakter manusianya, situasi sosial politik di masa itu (sekitar 1930-an). Bagian kedua adalah bagian saat Atticus mengambil kasus pemerkosaan yang dilakukan Tom Robinson (seorang negro) pada seorang gadis. Btw, novel ini nggak ada daftar isinya :p

Novel ini sepertinya adalah novel anak-anak. Novel anak-anak yang mempesona seorang anak kecil dalam diriku untuk mempertanyakan kembali nilai-nilai kehidupan.

Contoh, tentang integritas. Novel ini memberi definisi tentang integritas, dengan Atticus Finch, seorang figur ayah teladan, walau tidak sempurna. Pertama adalah melakukan apa yang dikatakan. Kedua adalah karakter Atticus yang sangat kusukai yaitu bersikap sama di jalanan maupun di dalam rumah. Dan yang paling susah adalah mampu hidup dengan diri sendiri. Hal inilah yang membuat Atticus Finch mengambil kasus Tom Robinson, yang sudah dinyatakan bersalah oleh masyarakat bahkan sebelum masuk ke gedung pengadilan.

Novel ini juga menyuarakan tentang prasangka dan merupakan tema utama novel ini. Dimulai dari skala kecil, yaitu prasangka dari Scout, dan Jem Finch terhadap Boo Radley, tetangga mereka yang kacau dan tidak pernah keluar rumah. Mereka mulai membahas gosip-gosip tentang Boo Radley memakan kelinci mentah-mentah, membunuh ibunya, dll, ternyata…. (baca sendiri :D)

Lalu berlanjut ke prasangka terhadap keluarga-keluarga di Maycomb.Suara Alexandra, bibi Scout adalah suara prasangka ini. Mulai dari karakter keluarga Ewell yang pemalas dan hidup dari santunan keluarga, keluarga Cunningham yang miskin tapi tidak mau menerima gratisan, dll.

Novel berlanjut pada isu besar pada masa itu, rasialisme pada kulit hitam. Di Amerika Serikat bagian selatan, terjadi diskriminasi yang baru berakhir tahun 1960-an. Novel ini menyoroti hal itu lewat pengadilan Tom Robinson, seorang kulit hitam yang difitnah memperkosa seorang kulit putih, dan bagaimana para juri kulit putih, walau dengan bukti dan kesaksian yang meragukan, menyatakan Tom Robinson bersalah dan dijatuhi hukuman mati.

Novel ini juga menyoroti sikap diskriminasi dalam diri manusia, walau guru Scout mengutuk diskriminasi dan genosida Hitler, tapi dia sendiri melakukan diskriminasi terhadap orang negro. Hal ini mungkin bisa disamakandengan orang-orang yang membenci mati-matian orang Yahudi yang menindas rakyat Palestina, tapi melakukan diskriminasi terhadap suku bangsa yang senegara, yang hanya beda tempat ibadah dan kitab suci.

Meskipun isu yang dibahas berat, novel ini sangat ringan karena diceritakan dari sudut pandang Scout yang pada awal novel baru masuk SD. Cerita keseharian anak-anak, cara berpikir yang sederhana, lugu dan seringkali lebih jernih, hal ini membuatku malas menjadi dewasa, karena aku akan kehilangan banyak hal terutama kejernihan pikiran.

***

Dan dengan selesai membaca novel yang meraih penghargaan Pulitzer 1961 dan juga novel terbaik versi majalah Time ini, berarti bertambah pula koleksi buku yang aku baca tahun ini (Yaa.. Walaupun semua cuma pinjaman dari perpustakaan). Paling tidak dari apa yang masih ku ingat:

  • The Kite Runner
  • Dancing on the Edge
  • Laskar Pelangi
  • Ayat-ayat Cinta
  • Life of Pie
  • Larasati
  • Gadis Pantai
  • Bumi Manusia
  • Jejak Langkah
  • Anak Semua Bangsa
  • Lingkar Tanah Lingkar Air
Ada buku apalagi yah, karena aku lupa. Tapi dari apa yang sudah aku baca itu, semuanya seru deh, bener. Apalagi roman "Gadis Pantai"-nya dari Pramoedya Ananta Toer, aku bener-bener sampai kayak kesihir gitu. Pun dengan novelnya Khaled Hossaeni: "The Kite Runner" yang cukup menggurat nurani. Dan tentunya pun dengan novelnya Han Nolan yang mengusung sebuah kisah fantasi imaginatif tapi masih dalam lingkar nalar.

Arsip

Pesan Mamak

Dirimu yang dulu kususui. Pantatmu yang dulu kubedaki. Kotoranmu yang kujumputi dengan tanganku sendiri, untuk kemudian kuairi.

Pernah kuceritakan padamu tentang negeri yang jauh. Sekadar cerita kala itu. Namun, kini kupikir itu adalah doa. Negeri itu tak kan sejauh dulu. Negeri itu tak kan seabstrak ceritaku dulu. Ku ucap doa untuk setiap langkahmu. Itu akan lebih bermakna daripada sedikit receh yang kusumpalkan ke sakumu. Ku serahkan dirimu pada Tuhan-Mu.

Pergilah, demi dirimu sendiri. Ku kan tunggu kau di sini. Pulanglah ketika kau lelah. Kan kuceritakan tentang negeri yang lebih jauh. Ah, kau sudah lebih tahu pasti. Baik-baik disana, sholat dijaga. Makan? Rasanya tidak perlu ku khawatir soal itu.

 
Uraian blog ini dicuplik dari puisi Sapardi Djoko Damono, Kata, 2
Reka templat oleh DZignine